Saya masih ingat waktu pertama kali dengar suara burung jalak. Bukan cuma nyaring, tapi juga unik banget—kayak ada irama khas yang nggak dimiliki burung lain. Waktu itu saya lagi main ke rumah tetangga yang kebetulan memang hobi burung. Begitu dengar suara itu, saya langsung nanya, “Itu burung apa, Pak?”
“Jalak putih,” jawabnya singkat. Tapi dari situ, saya mulai jatuh cinta sama jenis burung ini.
Kalau kamu suka burung atau sekadar penikmat keindahan alam Indonesia, burung jalak ini wajib banget kamu kenal lebih dalam.
Keindahan Burung Jalak: Bukan Sekadar Cantik, Tapi Juga Pintar!
Animals Burung jalak itu bukan cuma indah dipandang antaranews, tapi juga pintar dan cerewet (dalam arti positif ya). Saya pribadi pernah memelihara jalak bali selama hampir 2 tahun, dan tiap hari selalu jadi hiburan tersendiri.
Warna bulunya putih bersih, dengan aksen biru di sekitar mata. Kayak make-up alami. Burung ini juga bisa menirukan suara manusia kalau dilatih. Nggak heran banyak orang bilang, “Kalau mau burung pintar, ya pelihara jalak.”
Jenis-jenis burung jalak yang populer di Indonesia:
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) – yang paling langka dan dilindungi
Jalak Suren (Gracupica contra) – sering dipelihara karena suaranya merdu
Jalak Kebo (Acridotheres javanicus) – tubuhnya hitam pekat, punya kharisma sendiri
Jalak Nias – terkenal karena bisa menirukan banyak suara
Setiap jenis punya karakteristik unik, tapi semuanya sama-sama menawan.
Mengapa Burung Jalak Harus Dijaga?
Nah ini yang kadang bikin saya sedih. Banyak orang cuma lihat jalak sebagai hewan peliharaan. Padahal, beberapa spesies seperti jalak bali itu statusnya kritis. Populasinya di alam liar sangat kecil. Bayangin aja, waktu saya terakhir baca data dari Balai Konservasi, jumlahnya cuma puluhan di alam!
Masalah utamanya adalah:
Perburuan liar – karena harga di pasar gelap bisa mencapai puluhan juta.
Hilangnya habitat – terutama di Bali dan pulau-pulau kecil lainnya.
Kurangnya edukasi – banyak yang nggak tahu ini burung dilindungi.
Kalau kita nggak mulai peduli dari sekarang, bisa jadi anak cucu kita cuma bisa lihat jalak bali dari gambar di buku.
Makanya, penting banget buat kita rawat dan lestarikan. Entah lewat edukasi, penangkaran legal, atau sekadar nggak beli dari sumber ilegal.
Tips Praktis Memelihara Burung Jalak (Biar Nggak Zonk)
Saya pernah gagal waktu awal-awal pelihara jalak. Burungnya stress, bulu rontok, dan sempat nggak mau makan. Ternyata, salah rawat. Nah, biar kamu nggak ulangi kesalahan saya, ini beberapa tips yang saya pelajari:
1. Kandang Harus Luas
Burung jalak itu aktif banget. Jadi jangan taruh di kandang kecil. Minimal ukuran 60x60x100 cm lah. Biar dia bisa terbang kecil-kecilan.
2. Beri Pakan Bervariasi
Mereka suka buah-buahan (pepaya, pisang), jangkrik, kroto, dan voer yang kaya protein. Ganti menu setiap 2–3 hari biar nggak bosan.
3. Jangan Lupa Mandi dan Jemur
Burung jalak butuh dimandikan tiap pagi dan dijemur sekitar jam 7–9 pagi. Jangan lewat dari jam 10, nanti malah kepanasan.
4. Interaksi Rutin
Kalau pengen dia bisa ngomong, latih dengan suara-suara manusia. Saya dulu nyalain rekaman suara kata-kata lucu tiap sore. Hasilnya? Jalak saya bisa bilang “Apa kabar!” (walau kadang jadi “A-pa-kar!” )
5. Cek Kesehatan Secara Berkala
Kalau burung kelihatan murung, bulu ngembang terus, atau mata sayu, bisa jadi sakit. Jangan tunggu lama-lama, langsung konsultasi ke dokter hewan.
Pengalaman Pribadi: Pelajaran Berharga dari Memelihara Jalak
Waktu saya beli jalak bali dari penangkar resmi di Jawa Timur, perasaannya kayak punya anak baru. Serius. Saya rawat sepenuh hati. Tiap pagi bangun langsung semprot kandangnya, kasih makan, dan ajak ngobrol.
Ada satu kejadian yang sampai sekarang saya ingat. Jalak saya lepas dari kandang. Waktu itu saya lagi bersihin sangkar dan lupa tutup. Dia terbang ke pohon rambutan depan rumah. Panik dong!
Saya panggil-panggil sambil bawa pepaya potong (favoritnya), dan ajaibnya… dia balik sendiri! Itu momen pertama kali saya merasa ikatan antara manusia dan hewan bisa sekuat itu.
Dari pengalaman itu saya belajar:
Konsistensi itu penting. Jalak peka sama rutinitas.
Jangan panik saat ada masalah. Tenang, observasi, baru ambil tindakan.
Hewan pun bisa ngerti kasih sayang, asal kita sabar dan tulus.
Lebih dari Sekadar Hobi, Ini Bentuk Cinta Alam
Memelihara burung jalak itu bukan cuma soal hiburan atau koleksi. Lebih dari itu, ini soal tanggung jawab dan pelestarian. Kita bisa tetap menikmati keindahan dan kecerdasannya, asal tahu batas. Jangan asal beli, jangan beli dari pemburu liar.
Kalau kamu benar-benar tertarik, mulailah dari yang legal. Kunjungi penangkaran resmi, pelajari karakternya, dan rawat dengan sepenuh hati. Percaya deh, suara “Selamat pagi!” dari jalak kamu tiap pagi bisa bikin hati adem.
Jenis-Jenis Burung Jalak & Karakteristik Uniknya
Setiap jenis jalak punya ciri khas yang membuatnya menarik. Kalau kamu masih bingung mau pelihara yang mana, coba baca penjelasan singkat ini:
1. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Warna: Putih bersih dengan aksen biru di sekitar mata
Asal: Pulau Bali
Status: Sangat dilindungi, langka
Karakter: Cerdas, agak pemalu, cepat bonding kalau dirawat dengan sabar
Harga: Bisa mencapai Rp15–25 juta (dari penangkaran legal)
2. Jalak Suren (Gracupica contra)
Warna: Hitam putih seperti tuksedo
Asal: Jawa, Sumatra, Kalimantan
Karakter: Sangat cerewet, cepat menirukan suara, rajin berkicau
Harga: Rp500 ribu – Rp2 juta tergantung kualitas suara
3. Jalak Kebo (Acridotheres javanicus)
Warna: Hitam legam, kadang ada rona abu
Asal: Hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara
Karakter: Tahan banting, mudah beradaptasi
Harga: Rp300–600 ribu
4. Jalak Nias
Warna: Hitam mengkilap dengan paruh kuning
Karakter: Bisa menirukan suara manusia dengan baik
Harga: Rp600 ribu – Rp1,5 juta
Masing-masing punya keunggulan sendiri, jadi tentukan pilihanmu sesuai karakter dan tujuan memelihara: buat hiburan, lomba suara, atau sebagai sahabat bicara.
Harga Burung Jalak Tahun 2025: Tren & Prediksi
Harga burung jalak di tahun 2025 cenderung stabil untuk jenis umum, tapi naik untuk jenis langka seperti jalak bali. Berikut ini kisaran harganya:
Jenis Jalak | Harga Rata-rata 2025 |
---|---|
Jalak Bali | Rp15–25 juta |
Jalak Suren | Rp500 ribu – Rp2 juta |
Jalak Kebo | Rp300–600 ribu |
Jalak Nias | Rp600 ribu – Rp1,5 juta |
Harga bisa naik tergantung kualitas suara, usia, kelangkaan, dan asal-usul (legal atau ilegal). Pastikan selalu beli dari penangkar resmi agar tidak ikut menyuburkan perdagangan satwa ilegal.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Keseruan Merawat Anjing Chow Chow: Dari Drama Bulu sampai Pelukan Super Lembut 2025 disini