Kalau kamu belum pernah coba hummus food, aku mau cerita nih pengalaman food aku kenalan sama makanan ini yang akhirnya jadi favorit. Awalnya, aku sama sekali gak paham apa itu hummus. Tapi sekarang, bisa wikipedia dibilang hampir tiap minggu selalu ada hummus di kulkas.
Apa sih Hummus Food itu?
Singkatnya, hummus adalah makanan dari Timur Tengah yang terbuat dari bahan utama kacang chickpea atau sering disebut kacang arab. Nah, kacang ini dihaluskan dan dicampur sama tahini (pasta biji wijen), minyak zaitun, lemon, dan bawang putih. Rasanya creamy, gurih, dan ada sedikit asam segar dari lemon. Pokoknya pas banget buat yang suka makanan sehat tapi gak mau ribet.
Awal Mula Aku Kenal Hummus Food
Dulu, waktu aku lagi coba-coba diet sehat, aku sempat baca artikel tentang manfaat hummus sebagai camilan rendah kalori tapi kaya protein dan serat. Karena penasaran, aku beli satu wadah hummus siap saji di supermarket. Jujur aja, aku agak skeptis, soalnya teksturnya beda banget sama makanan yang biasa aku makan. Tapi setelah dicoba, ternyata enak juga ya!
Awalnya aku makan hummus cuma dengan roti pita. Lama-lama, aku coba-coba mix sama sayuran segar kayak wortel, mentimun, atau paprika. Eh, malah tambah nagih. Rasanya gurih dan segar, plus bikin kenyang lebih lama daripada cemilan biasa kayak keripik.
Manfaat Hummus Food yang Bikin Aku Betah
Salah satu alasan aku suka hummus adalah karena kandungan gizinya yang oke banget buat yang pengen jaga pola makan. Hummus kaya protein nabati dari kacang chickpea yang bagus buat otot dan menjaga rasa kenyang. Seratnya juga tinggi, membantu pencernaan lancar. Apalagi kalau kamu kayak aku yang suka ngemil, ini pilihan sehat yang gak bikin berat badan naik.
Selain itu, hummus juga mengandung lemak sehat dari minyak zaitun dan tahini. Lemak ini penting buat otak dan jantung kita. Jadi, camilan ini gak cuma enak tapi juga bikin tubuh happy.
Cara Mudah Bikin Hummus Food Sendiri di Rumah
Dulu aku pikir bikin hummus itu susah, mesti alat mahal dan bahan khusus. Ternyata enggak! Cuma pakai blender biasa pun bisa kok.
Ini resep simpel yang pernah aku coba, cocok buat pemula:
1 kaleng chickpea (kacang arab), tiriskan
3 sdm tahini (bisa beli di supermarket atau toko bahan Asia)
2 sdm minyak zaitun
1 siung bawang putih, cincang halus
2 sdm air perasan lemon
Garam secukupnya
Sedikit air untuk mengatur tekstur
Cara bikin:
Masukkan semua bahan ke blender.
Blender sampai halus dan creamy, kalau terlalu kental, tambahkan air sedikit demi sedikit.
Cicipi, kalau kurang asin atau kurang asam, tambahkan garam atau lemon sesuai selera.
Sajikan dengan roti pita, sayuran segar, atau sebagai olesan sandwich.
Aku pernah beberapa kali gagal bikin hummus karena blenderku kurang kuat, jadi teksturnya gak lembut. Tapi setelah beberapa kali latihan, hasilnya makin oke. Tips aku, pastikan chickpea-nya benar-benar lembut dan tahini yang kamu pakai berkualitas supaya rasa hummus makin mantap.
Variasi Hummus yang Pernah Aku Coba
Hummus gak cuma itu-itu aja, lho. Aku pernah bereksperimen tambahin bahan lain supaya rasa makin unik.
Hummus Alpukat: Campur alpukat matang ke dalam hummus untuk rasa yang lebih creamy dan segar.
Hummus Pedas: Tambahin bubuk cabai atau sambal untuk yang suka sensasi pedas.
Hummus Paprika Panggang: Tambahkan paprika panggang yang dihaluskan, jadi ada aroma smoky yang enak banget.
Hummus Beetroot: Campur bit rebus yang dihaluskan biar warnanya merah cantik dan rasa manis alami.
Dari semua variasi itu, aku paling suka hummus paprika panggang. Rasanya unik dan bikin makan jadi gak membosankan. Kadang aku bikin banyak sekaligus terus simpan di kulkas buat camilan sepanjang minggu.
Hummus Food dan Gaya Hidup Sehatku
Sejujurnya, berkat kenal hummus, aku jadi lebih rajin makan sayur dan menjaga pola makan. Soalnya, makan sayur dan roti pita dengan hummus itu serasa nikmat banget, bukan cuma sekedar kewajiban diet. Ini juga bikin aku gak gampang kelaparan dan ngidam camilan gak sehat.
Kalau lagi pengen yang praktis dan sehat, aku biasanya siapin hummus dengan irisan mentimun dan wortel sebagai cemilan di kantor. Teman-teman juga banyak yang suka dan kadang minta resepnya. Jadi, lumayan deh aku bisa sharing pola hidup sehat tanpa ribet.
Tantangan dan Kesalahan yang Pernah Aku Alami
Kadang aku suka lupa kalau hummus ini walau sehat, kalorinya tetap cukup tinggi karena kandungan minyak zaitun dan tahini. Pernah suatu waktu aku makan hummus kebanyakan, eh malah berat badan naik sedikit. Jadi aku belajar buat jaga porsi biar tetap sehat dan gak kebablasan.
Selain itu, pernah juga aku beli hummus di toko tapi sudah lewat tanggal kadaluarsa dan rasanya berubah. Sejak itu aku makin teliti baca label dan selalu pilih yang kemasan segel dan tanggalnya jelas.
Kenapa Kamu Harus Coba Hummus Food?
Kalau kamu pengen alternatif camilan sehat yang gampang dibuat dan variatif, hummus bisa banget jadi pilihan. Selain sehat, rasanya juga cocok buat lidah orang Indonesia yang suka perpaduan gurih dan segar.
Coba deh mulai dari bikin sendiri, nggak perlu takut gagal. Kalau gak punya waktu, beli hummus siap saji juga banyak kok di supermarket. Tapi pastikan pilih yang minim bahan pengawet dan tanpa tambahan gula berlebih.
Kesimpulan
Hummus food adalah salah satu makanan sehat yang wajib kamu coba kalau pengen gaya hidup lebih sehat tanpa ribet. Dari pengalaman aku, hummus gak cuma enak tapi juga praktis dan penuh nutrisi. Kuncinya, jangan takut coba variasi dan selalu perhatikan porsi supaya tetap sehat. Kalau kamu baru mau mulai, coba resep sederhana di atas dulu. Dijamin, kamu bakal jatuh cinta sama hummus, deh!
Baca Juga Artikel Ini: Tteokbokki Mozarella Pedas: Snack Korea yang Bikin Nagih