Pastel de nata adalah kue khas Portugal yang bentuknya mungil, renyah, dan diisi dengan custard lembut berwarna keemasan. Sejarah kue ini bermula pada abad ke-18 di sebuah biara Katolik di Lisboa, tepatnya Mosteiro dos Jerónimos. Para biarawan di sana menggunakan banyak putih telur untuk mengencangkan food pakaian liturgi, sedangkan kuning telurnya mereka manfaatkan untuk membuat aneka kue. Dari situlah, pastel de nata lahir dan menjadi tradisi kuliner yang bertahan wikipedia hingga kini.
Dari Biara ke Jalanan Lisboa
Awalnya, pastel de nata hanya dibuat di dalam biara untuk kebutuhan internal. Namun, setelah biara mengalami kesulitan finansial, resep tersebut kemudian dijual kepada sebuah toko roti kecil bernama Pastéis de Belém. Sejak saat itu, kue mungil ini mulai diperjualbelikan kepada masyarakat luas. Bahkan, hingga sekarang, toko tersebut masih menjadi salah satu destinasi kuliner utama di Lisboa.
Popularitas yang Menyebar ke Dunia
Seiring dengan perkembangan zaman, pastel de nata tidak hanya populer di Portugal, tetapi juga menyebar ke berbagai belahan dunia. Negara-negara dengan hubungan kolonial atau perdagangan dengan Portugal, seperti Brasil, Makau, dan bahkan beberapa kota di Afrika, turut mengenal kue ini. Kini, di banyak kota besar, termasuk Jakarta, Singapura, hingga New York, kita bisa menemukan pastel de nata di kedai roti maupun kafe modern.
Ciri Khas Pastel de Nata
Apa yang membuat pastel de nata berbeda dari kue tart biasa? Jawabannya ada pada teksturnya. Kulit pastry-nya renyah dan berlapis-lapis, mirip puff pastry. Bagian dalamnya diisi dengan custard manis berbahan dasar kuning telur, gula, susu, dan sedikit tepung. Saat dipanggang dengan suhu tinggi, permukaan custard akan sedikit gosong dan berkaramel, memberikan rasa yang kompleks antara manis, gurih, dan sedikit pahit.
Bahan-Bahan Utama yang Digunakan
Untuk membuat pastel de nata, bahan yang digunakan sebenarnya sederhana. Kuning telur, gula, susu, krim, serta tepung menjadi inti dari isian custard. Sedangkan kulitnya biasanya menggunakan adonan puff pastry yang digiling tipis, kemudian dipotong dan dibentuk ke dalam cetakan kecil. Meskipun terlihat mudah, proses pembuatannya butuh ketelatenan agar hasilnya sempurna.
Teknik Membuat Kulit Renyah
Salah satu tantangan utama dalam membuat pastel de nata ada pada kulit pastry-nya. Adonan harus digiling tipis, dilipat, lalu digiling lagi berkali-kali untuk menghasilkan lapisan yang renyah. Proses ini membutuhkan kesabaran. Bahkan, para pembuat pastel de nata tradisional di Portugal sering kali menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menguasai teknik ini.
Custard yang Lembut dan Harum
Selain kulit, bagian custard juga menjadi kunci kenikmatan. Campuran kuning telur, gula, dan susu harus dimasak dengan api kecil sambil terus diaduk agar tidak menggumpal. Setelah itu, custard dituangkan ke dalam kulit pastry lalu dipanggang hingga matang. Aroma vanila dan sedikit kayu manis sering ditambahkan untuk memberikan cita rasa khas.
Pastel de Nata dalam Budaya Portugal
Bagi masyarakat Portugal, pastel de nata bukan sekadar camilan. Kue ini menjadi bagian dari budaya minum kopi di sore hari. Banyak warga lokal yang menikmatinya bersama segelas espresso, menciptakan kombinasi yang pas antara manis dan pahit. Tidak heran, di hampir setiap kafe di Portugal, pastel de nata selalu tersedia.
Makna Sosial dalam Sebuah Kue
Menariknya, pastel de nata sering kali menjadi simbol keramahan. Saat ada tamu yang datang, kue ini kerap disajikan sebagai tanda penghormatan. Bahkan, di beberapa acara keluarga, pastel de nata bisa menjadi hidangan wajib. Dari sini terlihat bagaimana sebuah kue sederhana bisa memiliki makna sosial yang begitu kuat.
Varian Modern Pastel de Nata
Seiring dengan kreativitas para koki, pastel de nata kini hadir dalam berbagai varian modern. Ada yang menambahkan cokelat, matcha, hingga buah-buahan segar sebagai topping. Meski begitu, versi klasik tetap menjadi favorit karena rasanya yang otentik dan tidak tergantikan.
Pastel de Nata di Asia
Di Asia, pastel de nata dikenal luas berkat pengaruh Portugis di Makau. Di sana, kue ini disebut juga “Portuguese Egg Tart” dan sedikit berbeda karena custard-nya lebih lembut dan manis. Dari Makau, pastel de nata menyebar ke Hong Kong, Malaysia, dan Singapura, lalu menjadi salah satu jajanan populer di pusat perbelanjaan.
Indonesia dan Pastel de Nata
Di Indonesia, pastel de nata mulai populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak bakery dan kafe ternama yang menjualnya, terutama di kota besar. Rasanya yang unik membuat masyarakat Indonesia cepat jatuh cinta. Beberapa chef lokal bahkan mulai bereksperimen dengan memberikan sentuhan rempah khas Nusantara ke dalam resepnya.
Sensasi Menikmati Langsung di Lisboa
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Lisboa, mencicipi pastel de nata di tempat asalnya adalah pengalaman yang tak terlupakan. Membayangkan duduk di sebuah kafe tua, menikmati pastel de nata hangat bersama secangkir kopi, sambil melihat suasana jalanan khas Eropa, benar-benar menciptakan momen istimewa.
Resep Sederhana Pastel de Nata di Rumah
Meskipun terlihat rumit, pastel de nata bisa dibuat di rumah dengan versi sederhana. Kuncinya ada pada penggunaan puff pastry instan yang kini mudah ditemukan di supermarket. Custard dapat dibuat dengan mencampurkan kuning telur, susu, gula, dan sedikit tepung. Setelah diisi ke dalam pastry, kue tinggal dipanggang hingga bagian atasnya sedikit gosong.
Tips Agar Hasilnya Sempurna
Ada beberapa tips agar pastel de nata buatan rumah berhasil. Pertama, pastikan oven dipanaskan dengan suhu tinggi agar kulit pastry mengembang renyah. Kedua, jangan menuangkan custard terlalu penuh supaya tidak meluap saat dipanggang. Terakhir, biarkan kue sedikit dingin sebelum dihidangkan agar teksturnya lebih kokoh.
Nutrisi dalam Seporsi Pastel de Nata
Dari segi nutrisi, pastel de nata memang tergolong camilan manis. Satu buah kue mengandung kalori yang cukup tinggi karena kombinasi pastry dan custard. Namun, jika dinikmati dengan porsi wajar, pastel de nata tetap bisa menjadi bagian dari gaya hidup seimbang.
Pasangan Minuman yang Cocok
Selain kopi, pastel de nata juga nikmat disantap bersama teh hitam atau teh herbal. Rasa manis dan creamy dari custard berpadu dengan sensasi hangat minuman, sehingga menciptakan harmoni yang menenangkan.
Pastel de Nata sebagai Oleh-Oleh
Bagi wisatawan, pastel de nata sering dibawa sebagai oleh-oleh khas Portugal. Beberapa toko roti menyediakan kemasan khusus yang bisa dibawa dalam perjalanan jauh. Walaupun tidak se-segar saat baru keluar dari oven, pastel de nata tetap mampu menghadirkan kenangan manis dari Lisboa.
Simbol Warisan Kuliner Dunia
Hari ini, pastel de nata sudah diakui sebagai salah satu warisan kuliner dunia. Banyak majalah kuliner internasional memasukkannya dalam daftar “kue terbaik di dunia”. Keistimewaannya terletak pada kesederhanaan bahan namun menghasilkan rasa yang begitu kaya.
Kesimpulan: Kue Kecil dengan Cerita Besar
Pastel de nata memang hanya sepotong kue kecil, tetapi cerita di baliknya begitu besar. Dari biara di Portugal, ia menjelma menjadi ikon kuliner global. Kini, siapa pun bisa menikmatinya, baik di kafe elegan di Lisboa, kedai sederhana di Makau, atau bahkan di dapur rumah sendiri.
Baca Juga Artikel Ini: Dadar Gulung: Camilan Tradisional yang Selalu Membuat Rindu