Monas Jakarta atau Monumen Nasional adalah ikon terkenal menjadi simbol ibu kota Indonesia. Monumen ini memiliki sejarah panjang dan memiliki banyak keunikan serta acara-acara menarik yang diadakan di sekitarnya. Dalam artikel ini, kita akan menggali sejarah, keunikan, acara yang diadakan, serta arti dari Monas Jakarta beserta siapa pendirinya.
Monumen Nasional (Monas Jakarta) adalah salah satu monumen kebanggaan bangsa Indonesia berdiri tegak di tengah-tengah ibu kota, Jakarta. Pembangunan Monas merupakan gagasan dari Presiden Soekarno sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan. Berikut adalah situs togel terpercaya di jakarta UDINTOGEL.
Latar Belakang Pembangunan Monas
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno bercita-cita membangun sebuah monumen sebagai simbol kebesaran bangsa. Tujuan utama monumen ini adalah untuk memperingati perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan.
Pada tahun 1955, pemerintah mulai merencanakan pembangunan Monas Jakarta. Setelah memilih lokasi tepat di kawasan Lapangan Merdeka (kini dikenal sebagai Lapangan Monas), dibentuklah komite nasional untuk pembangunan Monumen Nasional.
Desain Arsitektur
Presiden Soekarno kemudian mengadakan sayembara desain monumen. Dari 51 desain yang diterima, tidak ada satupun memenuhi keinginan Presiden Soekarno. Pada akhirnya, desain Monas dibuat oleh arsitek Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono. Desain ini mencerminkan konsep Lingga dan Yoni, simbol kesuburan kesejahteraan.
- Bagian Lingga:
- Tugu setinggi 132 meter melambangkan kejantanan, semangat perjuangan, dan semangat kebangsaan yang berkobar.
- Pada bagian puncaknya terdapat lidah api yang dilapisi emas seberat 50 kilogram.
- Bagian Yoni:
- Dasar Monas yang berbentuk persegi melambangkan kesuburan, kehidupan, dan keharmonisan.
- Bagian dasar ini menampung museum dan Ruang Kemerdekaan.
Peletakan Batu Pertama dan Pembangunan
- Pada 17 Agustus 1961, Presiden Soekarno meletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Monas Jakarta.
- Pembangunan berlangsung dalam dua tahap:
- Tahap Pertama (1961 – 1965):
- Pembangunan fondasi struktur dasar monumen.
- Dibangun juga pelataran puncak dan lidah api berlapis emas.
- Tahap Kedua (1969 – 1975):
- Meliputi penyelesaian struktur bangunan serta fasilitas lain seperti museum dan relief sejarah di bagian dasar.
- Tahap Pertama (1961 – 1965):
Peresmian Monas
Monas Jakarta diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 12 Juli 1975. Sejak saat itu, Monas menjadi simbol perjuangan bangsa dan kebanggaan rakyat Indonesia.
Makna Simbolis
- Lidah Api Emas:
- Melambangkan semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam.
- Lapisan emas seberat 50 kilogram didapat dari sumbangan rakyat Aceh.
- Lingga dan Yoni:
- Melambangkan konsep kesuburan dan keharmonisan hidup.
- Lingga mewakili unsur laki-laki, sementara Yoni mewakili unsur perempuan.
- Relief Sejarah:
- Pada dinding luar dasar monumen terdapat relief yang menggambarkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
- Museum Sejarah Nasional:
- Menampilkan 51 diorama yang menceritakan perjalanan sejarah Indonesia dari masa prasejarah hingga kemerdekaan.
Pengembangan Kawasan Monas
Seiring berjalannya waktu, kawasan Monas terus dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata utama di Jakarta. Area taman yang mengelilingi Monas kini digunakan sebagai tempat rekreasi dan olahraga oleh warga Jakarta.
Dengan sejarah panjang dan keunikan arsitekturnya, Monas Jakarta tetap menjadi lambang kebanggaan nasional serta pengingat akan perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
Keunikan Monas Jakarta
- Lidah Api Berlapis Emas: Puncak Monas Jakarta dilapisi dengan emas seberat 50 kilogram. Lidah api ini melambangkan semangat perjuangan bangsa yang tidak pernah padam.
- Relief Sejarah Indonesia: Pada bagian dasar monumen, terdapat relief menggambarkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia mulai dari masa prasejarah, zaman kerajaan, hingga masa kemerdekaan.
- Museum Sejarah Nasional: Di dalam Monas, terdapat museum yang memamerkan berbagai diorama tentang sejarah Indonesia, mulai dari masa prasejarah hingga masa perjuangan kemerdekaan.
- Pelataran Puncak Monas: Wisatawan dapat naik ke pelataran puncak Monas melalui lift. Dari sini, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Jakarta dari ketinggian 115 meter.
Acara yang Sering Diadakan di Monas Jakarta
- Upacara Bendera Hari Kemerdekaan: Setiap 17 Agustus, Monas Jakarta menjadi tempat diadakannya upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Presiden RI.
- Jakarta Fair: Pameran tahunan ini menampilkan produk-produk lokal serta internasional serta berbagai hiburan sering diadakan di area sekitar Monas.
- Festival Kuliner Nusantara: Menampilkan berbagai makanan khas Indonesia, festival ini menarik banyak wisatawan ingin mencicipi keanekaragaman kuliner Indonesia.
- Pelataran Puncak Monas: Wisatawan dapat menggunakan lift untuk mencapai pelataran puncak berada di ketinggian 115 meter. Dari sini, pengunjung dapat menikmati panorama 360 derajat kota Jakarta.
- Museum Sejarah Nasional: Terletak di bagian dasar Monas, museum ini menampilkan 51 diorama yang menggambarkan perjalanan sejarah Indonesia dari masa prasejarah, zaman kerajaan, penjajahan, hingga kemerdekaan juga masa pembangunan.
- Ruang Kemerdekaan: Terletak di dasar tugu, ruang ini berisi berbagai simbol negara seperti Peta Kepulauan Indonesia berlapis emas, Bendera Merah Putih pertama, serta lambang Garuda Pancasila. Di sini juga terdapat naskah asli proklamasi kemerdekaan.
- Relief Sejarah Indonesia: Pada dinding luar dasar tugu, terdapat relief yang menggambarkan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Relief ini dibagi menjadi empat sisi: masa prasejarah, zaman kerajaan, penjajahan, hingga kemerdekaan.
- Taman Monas: Monas dikelilingi oleh taman yang luas indah, dilengkapi dengan kolam, patung-patung, serta tempat rekreasi. Taman ini sering digunakan untuk olahraga, beristirahat, dan bersantai oleh warga Jakarta.
- Air Mancur Menari: Pertunjukan air mancur menari sering diadakan di kolam Monas. Dengan lampu warna-warni serta musik, pertunjukan ini selalu menarik perhatian pengunjung.
- Lapangan Merdeka: Lapangan luas yang berada di sekitar Monas sering digunakan untuk berbagai acara besar seperti upacara Hari Kemerdekaan, konser musik, festival kuliner, dan pameran.
- Gerai Kuliner dan Suvenir: Di area sekitar Monas, terdapat gerai-gerai yang menjual makanan khas Indonesia dan suvenir seperti miniatur Monas, pakaian, serta kerajinan tangan.
- Car Free Day: Setiap hari Minggu pagi, area Monas menjadi salah satu bagian dari kegiatan Car Free Day. Pada saat ini, kendaraan bermotor dilarang melintas dan area Monas menjadi tempat untuk jogging, bersepeda, serta aktivitas olahraga lainnya.
Arti Monas Jakarta
Monas Jakarta atau Monumen Nasional merupakan simbol kemerdekaan persatuan bangsa Indonesia. Lidah api menjulang tinggi di puncak monumen melambangkan semangat perjuangan yang tidak pernah padam. Monas juga menjadi lambang rasa syukur serta kebanggaan bangsa atas kemerdekaan telah dicapai.
Dengan sejarah mendalam, keunikan arsitektur, dan acara-acara menarik di Monas Jakarta, monumen ini menjadi tempat wajib dikunjungi saat berada di ibu kota Indonesia. Monas Jakarta tidak hanya mencerminkan kebanggaan nasional, tetapi juga menjadi simbol inspirasi bagi generasi muda untuk selalu menjaga semangat persatuan serta perjuangan bangsa.