bisnis pariwisata

Kalau dipikir-pikir, perkenalan saya dengan bisnis pariwisata itu agak nggak sengaja. Awalnya cuma suka jalan-jalan. Beneran, saya tuh dulu tipe orang yang tiap ada libur panjang, langsung browsing tiket promo, cari-cari penginapan murah, dan nyari hidden gems yang belum banyak orang tahu. Sampai suatu hari, pas lagi nginep di homestay kecil di Jogja, saya ngobrol sama pemiliknya. Dari situ saya mulai ngeh, ternyata dunia pariwisata itu bukan cuma tempat buat liburan. Tapi juga ladang cuan—asal tahu cara mainnya.

Saya inget banget, beliau bilang, “Mas, orang datang ke tempat wisata itu nggak cuma nyari pemandangan blog. Tapi juga pengalaman.” Dan kalimat itu terus nempel di kepala saya. Sejak itu, saya mulai kepikiran: gimana kalau bikin usaha kecil-kecilan yang nyambung sama dunia pariwisata?

Apa Sih Sebenarnya Bisnis Pariwisata Itu?

Peluang Bisnis Pariwisata di Indonesia - Sahabat Sinergi

Secara gampangnya, bisnis pariwisata adalah segala bentuk kegiatan usaha yang berkaitan dengan pelayanan untuk wisatawan. Ini bisa meliputi penginapan (kayak hotel, homestay), transportasi wisata, jasa pemandu, travel agent, restoran wisata, sampai souvenir khas daerah cimb niaga

Tapi jangan salah, bisnis pariwisata itu bukan cuma urusan “jalan-jalan doang”. Ini soal ngerti kebutuhan orang yang lagi pengen lepas dari rutinitas. Mereka pengen healing, nyari suasana baru, pengalaman lokal yang autentik. Dan di sinilah peluang bisnis itu muncul.

Saya pribadi waktu itu mikir, “Oke, saya belum punya modal gede buat buka hotel. Tapi bisa nggak ya, mulai dari sesuatu yang kecil—misalnya jadi pemandu wisata lokal atau buat paket trip ke daerah saya?”

Kenapa Bisnis Pariwisata Itu Penting?

Kalau ngomongin soal penting atau enggak, menurut saya bisnis pariwisata itu salah satu sektor yang paling berdampak luas. Ini beberapa alasannya:

  • Menyerap tenaga kerja lokal: Bahkan warung kecil dekat destinasi wisata bisa hidup karena ada turis.

  • Mengangkat potensi daerah: Tempat yang dulunya nggak terkenal, bisa viral dan jadi sumber pendapatan karena promosi wisata.

  • Sektor yang fleksibel: Bisa dimulai dari skala kecil, dan kalau serius, bisa berkembang cepat.

  • Efek domino ke sektor lain: Pariwisata itu nyambung ke kuliner, kerajinan tangan, budaya, bahkan pertanian.

Saya sendiri pernah lihat satu kampung yang dulunya biasa aja, setelah dijadikan desa wisata, jadi rame banget. Mulai dari anak muda sampai orang tua dapet peran. Ada yang jadi pemandu, ada yang nyiapin makanan khas, ada yang buka warung kopi dengan view sawah. Dampaknya tuh kerasa banget.

Langkah-Langkah Memulai Bisnis Pariwisata (Dari yang Saya Coba dan Pelajari)

Jujur, waktu pertama kali nyoba, saya nggak ngerti-ngerti amat. Tapi karena saya banyak tanya ke orang-orang yang udah jalanin duluan, dan coba trial error juga, akhirnya dapat gambaran langkah-langkah praktisnya:

a. Tentukan Fokus Bisnis

Saya mulai dengan pertanyaan: Apa yang saya punya dan bisa saya kembangkan?

Misalnya:

  • Punya rumah kosong? Bisa jadi homestay.

  • Kenal baik tempat wisata lokal? Bisa jadi guide atau buat paket wisata.

  • Suka masak makanan lokal? Bisa buka kuliner wisata.

Waktu itu saya pilih mulai dari paket wisata harian di daerah sendiri. Ngajak turis keliling kampung budaya dan air terjun.

b. Lakukan Riset Pasar

Ini wajib banget. Saya pernah bikin paket trip ke lokasi yang saya pikir menarik banget… ternyata susah dijangkau, nggak ada sinyal, dan banyak yang komplain. Nah lho!

Akhirnya saya belajar: dengerin dulu kebutuhan pasar. Bikin survei kecil, tanya ke traveler, intip kompetitor, cek review di Google dan TripAdvisor.

c. Bangun Relasi Lokal

Kunci sukses bisnis pariwisata itu: kerjasama. Saya pernah ngajak kerja bareng ibu-ibu setempat buat masak makanan khas buat tamu trip saya. Mereka seneng, saya seneng, tamunya pun seneng karena dapat pengalaman lokal.

d. Legalitas dan Izin Usaha

Saya sempat cuek soal ini, sampai akhirnya ada tamu luar negeri nanya: “Apakah usaha Anda terdaftar secara resmi?” Waduh, saya bengong. Sejak itu saya mulai urus izin usaha, karena ternyata kredibilitas itu penting, apalagi kalau mau kerja sama dengan pihak lain kayak travel agent besar.

Tips Memulai Bisnis Pariwisata Berdasarkan Pengalaman Sendiri

Mengenal Jenis Usaha Dibidang Pariwisata - PT Eticon Rekayasa Teknik

Berikut beberapa tips yang saya pelajari, kadang dari keberhasilan, kadang dari kesalahan juga:

1. Mulai dari Kecil, Tapi Serius

Nggak perlu nunggu punya resort. Saya mulai dari bawa 3 turis keliling desa, dan mereka puas. Yang penting kita serius dan niat.

2. Fokus pada Pengalaman, Bukan Cuma Tempat

Orang nggak bakal ingat seberapa tinggi air terjunnya, tapi mereka akan ingat keramahan pemandunya, makanan khas yang disajikan, atau cerita lokal yang disampaikan.

3. Manfaatkan Media Sosial

Saya dulu nggak pede posting-posting, tapi begitu mulai rutin unggah foto-foto trip dan testimoni, DM mulai masuk. Instagram dan TikTok itu senjata penting, apalagi buat generasi muda.

4. Bikin Paket yang Fleksibel

Saya pernah gagal jualan paket trip karena terlalu kaku. Setelah saya bikin versi custom—misalnya bisa pilih mau ikut semua atau setengah hari—peserta mulai banyak.

5. Jangan Lupa Asuransi dan Kesehatan

Waktu bawa tamu ke air terjun, salah satu sempat terpeleset. Untung nggak parah, tapi dari situ saya sadar pentingnya antisipasi risiko. Sekarang saya selalu sedia P3K dan partneran dengan asuransi lokal.

Pelajaran Pahit dan Manis di Dunia Bisnis Pariwisata

Nggak semua hal mulus, ya. Pernah pas musim hujan, trip saya batal tiga kali berturut-turut. Duit udah keluar buat sewa mobil dan konsumsi, tapi peserta minta refund semua. Sakit sih, tapi itu bagian dari proses belajar.

Tapi saya juga pernah dapat momen menyenangkan banget. Salah satu peserta trip saya bilang, “Ini liburan terbaik saya selama tinggal di Indonesia.” Rasanya bangga luar biasa. Kayak semua capek dan ragu-ragu sebelumnya jadi lunas.

Bisnis Pariwisata Itu Bukan Cuma Soal Wisata, Tapi Soal Cerita

Akhirnya saya sadar, bisnis pariwisata itu adalah bisnis yang jual cerita dan pengalaman. Bukan cuma destinasi, tapi juga emosi. Orang liburan bukan sekadar buat jalan-jalan, tapi buat merasa hidup, buat merasa terhubung, buat merasa punya cerita yang bisa dibagikan ke orang lain.

Jadi kalau kamu pengen mulai bisnis pariwisata, jangan tunggu sempurna. Mulai aja dari yang ada. Dengarkan pasar, bangun relasi, dan terus perbaiki layanan. Yang penting kamu hadir sebagai bagian dari pengalaman mereka.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Suzuki S-Presso: Desain Kompak dengan Teknologi Canggih yang Memikat disini